Istilah Sentencia, yang berasal dari bahasa Latin Sententĭa, mengikat serangkaian makna yang memberikan intipati tertentu kepada konsep Sentence. Sententĭa berasal dari “ sentiens, sentientis ” peserta aktif “I will feel ” yang bermaksud merasakan. Semasa mempelajari etimologi perkataan, kita menyedari bahawa hukuman lebih daripada keputusan badan yang berwibawa (Hakim) terhadap seseorang yang melakukan kegagalan yang mana dia harus dikenakan sanksi. Hukuman menyiratkan perasaan yang mungkin ada pada hakim berkenaan kontroversi tersebut. Setelah ini, norma yang sesuai akan diterapkan pada keputusan yang diambil, itu adalah apa yang disebut dalam bidang hukum "Cahaya".
Dalam keadaan dingin, kalimat adalah pendapat yang dibuat oleh orang yang berkuasa, atau dengan kewibawaan moral atau kebenaran yang lebih besar, dalam pengertian ini, hukuman mengakhiri masalah yang tidak diputuskan sendiri, suatu tuntutan di mana kedua-dua pihak membela diri dengan sesuai dengan apa yang diinginkan mestilah mempunyai hukuman akhir mengenai siapa yang akan menjadi pemenang kontroversi tersebut.
Hukuman kehakiman, istilah yang secara khusus terkait dengan undang-undang, mengakui dan menggunakan sebagai alat untuk menerapkan ketertiban dan norma untuk setiap undang-undang yang sesuai dengan kes itu, dalam tuntutan hukum semacam ini, nilai-nilai moral juga digunakan secara tidak langsung, sejak ajaran didasarkan untuk menentukan hukuman dibuat berdasarkan prinsip moral, oleh itu, hukuman itu membebaskan atau mengecam tertuduh. Sekiranya hukuman itu disabitkan, hukuman tersebut akan ditetapkan sesuai dengan jenayah yang dimaksudkan.
Hukuman kehakiman mempunyai proses yang akan dikeluarkan, pertama gagasan kedua kotak (penggugat dan tergugat) diungkap, mereka mengemukakan bukti, anteseden dan ciri-ciri apa yang terjadi dari setiap sudut pandangan. Kemudian kami melanjutkan studi dan " Pertimbangan " pertahanan dan eksposisi yang dibuat oleh para pihak, untuk mencapai keputusan yang lebih dikenal sebagai Penghakiman Akhir.