Exousía adalah kata yang berkaitan dengan kekuatan, kemampuan dan kemampuan seseorang untuk melakukan apa-apa aktiviti. Dalam konteks yang lebih luas, ini bahkan dapat berarti kewibawaan yang anda miliki untuk melaksanakan tugas itu. Mengikuti garis ini, dan seperti yang disebutkan dalam Perjanjian Lama Alkitab Katolik, adalah kekuatan yang dimiliki oleh Yesus Kristus dalam ranah rohani, yang menyatakannya sebagai salah satu penguasa terbesar di dalamnya. Dengan cara yang lebih halus, wewenang yang digunakan oleh para rasul juga disebutkan. Ini adalah salah satu ciri yang paling mengagumkan dan penting yang dimiliki oleh Yesus Kristus sebagai pendakwah.
Dalam perannya sebagai tokoh alkitabiah dan keagamaan, dapat ditegaskan bahawa Yesus Kristus memenuhi ciri-ciri seorang yang sangat meyakinkan; dengan kemampuan luar biasa untuk meyakinkan orang lain. Beberapa teolog mengaitkan kejayaan ini, sehubungan dengan pertobatan orang, dengan otoritas rohani yang dimiliki. Di sinilah ditambahkan karisma dan daya tarik yang dilontarkannya dalam ucapannya. Fakulti ini, dalam kitab suci, digambarkan dengan kata exousía. Disebutkan bahawa pemberian ini berasal dari keindahan kata-kata Yesus Kristus dan kasih yang mengalir dari mereka. Dengan cara yang sama, istilah ini juga digunakan untuk berbicara tentang Pedro, lelaki yang cukup kuat untuk membesarkan Gereja Katolik.
Tafsiran mengenai eksousa Yesus dapat diberikan dari perspektif yang berbeza. Itu dari Injil menunjukkan bahawa ia dilihat sebagai karunia ilahi, yaitu, sebagai manifestasi langsung dari kekuatan Tuhan. Yang lain mendakwa bahawa ini hanyalah sebahagian dari sifat manusia semata-mata tetapi luar biasa yang dapat dihargai pada orang penting, seperti Luther King dan Gandhi.